Bpannews.com, Kabupaten Tangerang – Pengurus Persatuan Wartawan Tangerang Raya (PWTR) bersama sekjen DPP LSM Gprukk Ahmad Setiawan atau biasa di sapa Iwan, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa meninggalnya bayi kembar dari Maharani Liranimaha, yang diduga akibat kelalaian medis di RS Unimedika Sepatan.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah unggahan vira di media sosial menggambarkan kronologi dan dugaan kuat malpraktik.
Wakil ketua PWTR, Bob Fallah, menegaskan bahwa ini bukan kasus biasa. “Kami minta Dirut RS Unimedika dicopot. Ini bukan hanya dugaan kelalaian, ini soal nyawa dan gagalnya manajemen rumah sakit,” tegasnya. Pada kamis (08/05/2025)
Penasihat PWTR sekaligus aktivis kemanusiaan, Abu Bakar, S.H., menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah sistemik dan tidak bisa dibiarkan terus terjadi.
“Kami sudah menerima banyak laporan masyarakat soal pelayanan buruk, khususnya pasien BPJS. IGD penuh, tenaga medis terbatas. Ini bukan salah tenaga medis, tapi manajemen yang gagal,” ujar Abu Bakar.
Di tempat terpisah sekjen DPP LSM Gprukk Ahmad Setiawan atau yang akrab di sapa Iwan Gendut , Apabila benar adanya dugaan kelalaian, ini harus di minta pertanggung jawabannya secara hukum yang berlaku.
” di proses secara tepat dan akurat dan di copot Dirut RS tersebut, hingga mengakibatkan dugaan meninggalnya pasien bayi kembar dalam penanganan di RS Uni mediaka tersebut.” ucap iwan
PWTR dan dpp lsm gppruk menyerukan agar Dinas Kesehatan dan aparat hukum segera mengaudit serta mengevaluasi total sistem manajemen di RS Unimedika Sepatan. Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak rumah sakit.
PWTR dan DPP LSM Gprukk berkomitmen terus mengawal kasus ini hingga keadilan ditegakkan untuk keluarga korban.
(red & PWTR)
Posted in News